Selasa, 04 April 2017

Teknik Membuat Parafrase Agar Terhindar dari Plagiat

Oleh: Urip Santoso

Dikti mulai membidik pelaku plagiat terutama para dosen. Dalam dunia tulis menulis tidak bisa dihindarkan untuk mengutip artikel dari penulis lain. Tindakan mengutip ini bertujuan untuk memperoleh dukungan dari argumentasi yang diungkap atau untuk membandingkan sehingga akan diperoleh sesuatu yang baru. Yang menjadi masalah adalah ketika seseorang mengutip tidak dengan cara yang benar atau mungkin tidak lengkap.
Ada dua tipe kutipan, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung ditandai dengan adanya tanda “…” di awal dan akhir tulisan yang dikutip. Dalam kutipan langsung tidak diperbolehkan mengubah kata meskipun menurut Anda itu ada kesalahan. Memberikan tanda “…” tidak cukup. Baru memadai jika disebutkan sumbernya di dalam teks tersebut dan dituliskan dalam daftar pustaka. Kutipan tidak langsung itu adalah mengambil intisari dari tulisan tersebut. Agar kutipan tidak langsung itu tidak dianggap plagiat maka seorang penulis harus membuat parafrase.

Apa Itu Parafrase?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks dalam bentuk susunan kata yang lain dengan tujuan dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Sementara wikidepia menjelaskan bahwa parafrase adalah pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. Parafrase memungkinkan seorang penulis memberikan penekanan yang berbeda dengan penulis aslinya. Parafrase berasal dari bahasa Inggris paraphrase, bahasa Latin paraphrasis dan bahasa Yunani para phraseïn yang berarti cara ekspresi tambahan. Adapun ciri-ciri parafrasa antara lain bentuk tuturan berbeda,tetapi maknanya sama dengan subtansi tidak berubah dan disampaikan dengan cara yang berbeda. Berdasarkan jenisnya, parafrasa dibagi menjadi dua, yaitu parafrasa lisan dan dan parafrasa tulisan.
Adapun kegiatan membuat parafrase disebut parafrasis, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) teks yang akan diparafrase harus dibaca secara keseluruhan. Disini Anda perlu memahami topik atau tema dari teks tersebut, sedangkan untuk teks berbentuk narasi perlu memahami pula alur pikirnya.
2) temukan ide pokok yang terdapat pada kalimat utama pada setiap paragraf. Ide pokok itu adalah isi yang menjiwai seluruh teks. Untuk kalimat penjelas, hanya bagian yang penting saja yang diambil. Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi inti dalam sebuah paragraf.
3) Setelah ditemukan, catat ide pokok pada setiap paragraf.
4) Anda perlu memahami makna tersurat, yaitu memahami arti yang jelas tertulis langsung dalam bacaan, memahami makna kata, frase, kalimat, paragraf, subbab, bab.
5) Selain itu, Anda juga perlu memahami makna tersirat, yaitu memahami arti yang tidak ditulis secara jelas dalam tulisan tersebut.
6) membedakan fakta-fakta dan detail wacana.
7) menuliskan kembali inti pikiran penulis lain dengan kalimat sendiri. Ketika menulis kembali gagasan tersebut, pilihlah kata atau kalimat yang efektif, menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami serta lebih ringkas.
8) tulis sumber tulisan dalam teks dan cantumkan dalam daftar pustaka.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir tulisan Anda plagiat, selama Anda mengutip dengan cara yang saya sudah jelaskan di atas.
Daftar Pustaka
1) http://mgmpbismkmalang.blogspot.com/2012/11/membuat-parafrasa-tulis.html.
2) http://thelegendofgoodstudent.blogspot.com/2012/04/parafrasa.html.
3) http://id.wikipedia.org/wiki/Parafrase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar