Selasa, 23 Mei 2017

YANG PINTER TETAP AJA AMERIKA! TAKTIK MENIMBUN PENGGALI HARTA KARUN

Syamsuddin Ramadhan

(1) Cina dijerumuskan ke dalam investasi besar-besaran di Indonesia.  Tujuannya untuk menguras habis kekayaan Cina.  Sama seperti ketika Amerika menenggelamkan Uni Sovyet dalam Perang Bintang, hingga akhirnya keuangan Uni Sovyet kolaps.  Taktik yang sama juga dilakukan Inggris dengan mengadu domba Amerika dan Uni Sovyet dalam Perang Bintang, agar Inggris mampu menyaingi AS dan USSR.  Selain tujuan di atas, “taktik penjerumusan ini” di kemudian hari ditujukan untuk “mendapatkan kekayaan orang lain tanpa bekerja sedikitpun”.  Sebab, Paman Sam tengah merencanakan untuk menerapkan taktik “menimbun penggali harta karun” di Indonesia.

(2) Politik “menimbun penggali harta karun” dapat dijelaskan kira-kira seperti ini:, Cina dipancing untuk membangun infrastruktur di Indonesia, investasi, dan ini itu, melalui pemerintahan pro komunis-liberalis.  Jika semua pembangunan sudah rampung (selesai), Amerika merebut hasil-hasil investasi dan pembangunan Cina dengan cara mengusir Cina dan antek-anteknya, bahkan begundal-begundal dan kacung-kacung Cina itu akan dikorbankan dalam sebuah scenario chaos besar “ganyang komunis dan antek-anteknya”.  Ibarat mencari harta karun, Amerika menyewa buruh yang disuruh menggali harta karun, ketika harta karun telah sempurna ditemukan, para buruh itu dikubur hidup-hidup dengan tanah yang mereka gali sendiri agar Amerika semata yang menguasai harta karun itu, dan agar yang lain tidak mendapatkan bagian.

(3) Propaganda dan massifikasi anti rejim pro komunis dan Cina sudah digaungkan.  Kebencian demi kebencian, hujat menghujat telah diperbesar, hingga taraf tinggal memantik “pemicu” yang akan meledakkan chaos raksasa “ganyang kelompok komunis dan antek-anteknya”.  Kriminalisasi ulama, ormas, pembelaan terhadap penghina Quran, dan tindakan sewenang-wenang penguasa pro Cina (mungkin malah anteknya Amerika).

(4) Penguasa sekarang memang diskenario dan diperalat oleh Amerika untuk memassifkan kemarahan umat Islam, hingga suatu saat kemarahan rakyat membuncah, memuncak, dan mencapai limitasi kesabaran, hingga Amerika dan antek-anteknya mampu menjalankan misi dan skenarionya.

(5) Garis kebijakan ini telah membuahkan hasil pada saat Amerika mengusir dan mendepak penguasa-penguasa Timur Tengah yang pro Inggris.

(6) Penguasa di negeri-negeri Islam adalah antek negara imperialis, baik sadar maupun tidak.  Ukurannya apa?  Sederhana saja, mereka menjalankan, mempertahankan, dan menjaga sistem demokrasi-sekuler-liberal.  Tidak ada bukti yang lebih terang selain bukti ini, meskipun masih banyak sederet bukti yang bisa diajukan.

(7) Lalu, apa yang dilakukan umat Islam.  Umat Islam harus bersatu memiliki agenda sendiri, berjuang dengan sepenuh tenaga bersama rakyat untuk membangun negara sendiri, kekuasaan sendiri, di atas kaki dan tangan sendiri, tanpa sedikitpun meminta bantuan asing, khususnya Amerika.  Umat harus focus dan selalu difokuskan pada perjuangan menerapkan syariat dan menegakkan Khilafah Islamiyyah.  Usir dan depak Cina dan Amerika, komunisme, sekulerisme-liberalisme dan demokrasi, ganti dengan hukum Allah dan RasulNya!!!!

(8) Wahai penguasa-penguasa Muslim, para jenderal Muslim, sungguh saat ini Panjenengan tengah dimasukkan dalam jebakan dan perangkap mematikan.  Ingatlah, Amerika tidak akan segan-segan membunuh anjing-anjing penjilatnya, begitu sang anjing sudah tidak berguna lagi, atau untuk dikorbankan demi kepentingan mereka yang lebih besar.  Berhati-hatilah Anda mulai sekarang .  Mestinya Anda bersama umat Islam, bersama Allah dan RasulNya untuk menegakkan syariat dan Khilafah, bukan malah bersama negara imperialis yang sewaktu-waktu akan “mendepak bahkan membinasakan kalian dengan penuh kehinaan”. [Gus Syams]

===================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar